Simon Moullier, pemain vibraphone, komponis, pengaransemen, dan produser pemenang penghargaan, telah membedakan dirinya sebagai salah satu suara terkemuka dari generasinya. Seseorang mungkin berpikir Moullier lahir untuk vibraphone. Tapi bukan begitu, katanya. “Sebenarnya bukan tentang instrumen itu sendiri,” kata Moullier saat diwawancara GRAMMY.com. “Vibraphone hanya sesuatu yang saya pilih karena saya seorang pemain perkusi, dan itu adalah cara instan bagi saya untuk mencapai ekspresi yang saya inginkan.” Untuk jelasnya, “Saya sangat mencintai instrumen itu,” tambahnya. “Tapi cintaku padany ..read more

Chien Chien Lu adalah seorang vibraphonist, perkusionis kontemporer, dan komposer yang pembentukan budaya Taiwan, pendidikan musik klasik, dan antusiasme pada ritme menyatu menjadi pendekatan segar dan khas terhadap jazz kontemporer. Selama menjadi seorang perkusionis klasik, Lu telah bekerja sama dengan komposer Ching-Mei Lin dan mempersembahkan konser marimba solo untuk marimba enam mallet berjudul “Pulsing Wave,” memberikan konser solo perkusi di Taipei Novel Hall, dan pada tahun 2014, dinobatkan sebagai “Artis Muda Muncul” untuk karyanya dengan duo marimba di Universitas Seni Taipei. Ketik ..read more

Alicia Hall Moran, mezzo-soprano, adalah seorang seniman multi-dimensi yang tampil dan mencipta di antara genre Opera, Seni, Teater, dan Jazz. Moran membuat debut Broadway-nya dalam pertunjukan pemenang Tony The Gershwins’ Porgy and Bess, berperan sebagai Bess dalam tur Amerika 20 kota yang terkenal. “Alicia Hall Moran menemukan kebenaran karakter dalam suaranya yang megah,” puji Los Angeles Times. Seorang vokalis unik yang tampil di berbagai seni rupa dan dalam karya kontemporer miliknya sendiri, kreativitas Ms. Moran telah dibina oleh, dan dimanfaatkan oleh seniman terkenal termasuk Carrie ..read more

Drew Tucker adalah seorang musisi, pendidik, dan wirausahawan sosial—kombinasi bakat yang unik yang menempatkannya di persimpangan seni dan aktivisme. Secara artistik, dia berada di garis depan gerakan untuk memperbarui vibraphone—alat musik dinamis yang dia padukan dengan pengaruh soul, funk, jazz, dan hip-hop. Dia telah berbagi panggung dengan Shaun Martin, Stefon Harris, Mani Hoffman, Jeff Coffin, Tom Hurst, Nebojsa Zivkovic, Norah Jones, Mark Ford, dan lain-lain. Drew Tucker telah tur secara luas solo & dengan bandnya ‘The New Standard’ dan variasi jazz yang dipengaruhinya terhadap la ..read more

Fabian Almazan, seorang pianis dan komposer keturunan Kuba-Amerika, menemukan akar musiknya sejak kecil di Havana di mana ia pertama kali terlibat dalam tradisi piano klasik. Belakangan ini, Almazan dapat terdengar dalam film-film seperti Harriet, Chi-Raq, Red Tails, dan Miracle at St Anna. Pria kelahiran 16 April 1984 di Havana, Kuba ini menyelesaikan gelar sarjana piano jazz-nya di Manhattan School of Music, Almazan terjun sepenuhnya ke dalam ranah komposisi orkestra dengan mempelajari instrumentasi dan orkestrasi dengan Mr. Giampaolo Bracali. Almazan adalah pendiri dan direktur Biophilia Re ..read more

Pianis kelahiran Jepang, Miki Yamanaka, merasa New York City sebagai rumahnya sejak 2012 dan dalam satu dekade terakhir, ia telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu sosok terkemuka dari generasinya di dunia piano dan di luar itu. Kritikus memujinya “sentuhan ringan, ekspresif, dan pendekatan utama yang kokoh” – Mike Jurkovic (All About Jazz), sementara penonton tidak hanya menikmati permainannya, tetapi juga kepribadian yang bersemangat. Yamanaka telah mendapatkan pengakuan internasional melalui album-albumnya sebagai pemimpin; rilisan terbarunya dan yang paling dihargai, “Shades Of Rainbo ..read more

Gitaris Oele Pattiselanno bukan nama asing lagi didalam dunia jazz di Indonesia. Ia bisa dikatakan merupakan gitaris nomor wahid di negeri ini yang sangat akurat dalam permainannya. Pria kelahiran Malang, 22 April 1946 ini bernama panjang Julius Sjoerd Pattiselanno. Sejak kecil ia sudah pandai memainkan gitar. Kerap mendengarkan musik jazz, lantaran sang ayah – Piet Pattiselanno, seorang pejabat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang gemar jazz dan menjadi pemain hawaiian di Surabaya – memutar piringan hitam Stan Kenton, Art Tatum, Oscar Peterson, Jim Hall dan Kenny Burrel. Oele belajar otod ..read more

Dimanapun anda berada ataupun berdomisili, anda bisa terhubung dengan rekan-rekan Komunitas Jazz yang tersebar luas di seantero Indonesia. Untuk memudahkan kami menyusun daftarnya sebagai berikut: Komunitas Jazz Kemayoran – Jakarta (Ricky Firmansyah 087875885051) Fusion Jazz Community – Surabaya (Ucok 0818301030) Palembang Jazz Community – Palembang (Adji 0818296859) Kopi Jazz Kediri – Kediri (Doddy 081230012696) Kencana Jazz Lampung – Lampung (Asep Trisna 08127221598) Jazz Ngisoringin – Semarang (Herdito 085640600202) Balikpapan Jazz Lover – Balikpapan (Jaelani 082151935040) Batam Jazz Socie ..read more

Julieta Eugenio, Saksofonis asal Argentina yang berbasis di New York City. Julieta terlibat dalam scene jazz Argentina dan tampil di tempat-tempat jazz ternama di Buenos Aires bersama musisi-musisi handal. Pada tahun 2013, Julieta diterima untuk belajar di Queens College untuk gelar Master Jazz di New York City. Setelah lulus, saat ini, Julieta bermain bersama musisi jazz terbaik dari seluruh dunia dan scene jazz New York City. Julieta memiliki kesempatan untuk tampil di salah satu radio siaran jazz paling bergengsi di AS – WBGO serta ditampilkan dalam berita ABC7 News secara nasional bersama ..read more

Pianis yang elegan dan berkelas, Yoshiko Kishino, telah memukau berbagai penggemar dengan permainan piano yang anggun dan penampilan panggung yang memukau. Wanita kelahiran 15 Oktober 1960 di Tokyo, Jepang, ini belajar musik klasik di Sekolah Musik Toho Gakuen, mencari arah baru dalam musik jazz. Selama masa sekolahnya di sana, ia juga melanjutkan kegiatan bermusiknya yang beralih dari genre rock ke jazz kontemporer/fusi, terinspirasi oleh musisi populer seperti Lee Ritenour (gitaris) dan Sadao Watanabe (saksofonis). Ia dua kali meraih penghargaan sebagai “Keyboardis Terbaik” dalam kontes musi ..read more